Foto Khusus
Batam, Kepulauan Riau – Menjelang Lebaran 2025, konsumsi ikan di Batam mengalami penurunan. Hal ini dilaporkan oleh Dinas Perikanan Kota Batam. Penurunan permintaan ikan, yang dimulai sejak awal pekan ini, menyebabkan nelayan mengalihkan hasil tangkapan untuk ekspor dan penyimpanan dalam cold storage.
Kepala Dinas Perikanan Kota Batam, Yudi Admajianto, menjelaskan bahwa masyarakat lebih memilih daging sapi dan ayam sebagai hidangan utama Lebaran. Ikan yang biasanya dikonsumsi di Batam, seperti benggol, selar, dan mata besar dari perairan Natuna dan Anambas, kini sebagian besar diekspor. Jenis ikan ekspor meliputi kakap, kerapu, dan dingkis.
Meskipun permintaan domestik menurun, Yudi memastikan stok ikan tetap terjaga dan aktivitas nelayan berjalan normal. Ikan yang tidak terjual langsung disimpan di cold storage oleh distributor besar. Nelayan kecil tetap dapat menjual hasil tangkapan mereka kepada pengepul untuk ekspor atau pasar lokal, sehingga tetap memperoleh penghasilan. Cold storage lebih banyak digunakan oleh nelayan besar dan distributor di Jembatan 2 Barelang.
Dengan adanya mekanisme distribusi dan penyimpanan ini, dampak penurunan konsumsi ikan terhadap nelayan, terutama nelayan kecil, dinilai tidak signifikan. (RBT)

