KKP Perkuat Perlindungan Hiu dan Pari melalui Kolaborasi Internasional

Posted by : wartanel January 27, 2025

Dokumen Khusus

Jakarta, 27 Januari 2025 – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia terus memperkuat upaya konservasi laut dengan meluncurkan program strategis “Penguatan Kapasitas Indonesia untuk Mengurangi Perikanan dan Perdagangan Hiu dan Pari Ilegal”. Program ini merupakan hasil kolaborasi antara KKP, Yayasan Rekam Nusantara, Centre for Environment, Fisheries and Aquaculture Science (CEFAS) Inggris, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan Liverpool John Moores University, serta didukung pendanaan dari IWT Challenge Fund Pemerintah Inggris.

Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut (Ditjen PKRL), Victor Gustaaf Manoppo, menekankan pentingnya kolaborasi internasional dalam melindungi hiu dan pari. Spesies-spesies penting seperti hiu paus, hiu berjalan, pari manta, dan beberapa jenis pari lainnya telah mendapatkan perlindungan penuh dari KKP, dengan 28 kawasan konservasi seluas 5,75 juta hektar yang didedikasikan untuk perlindungan mereka. Victor menjelaskan bahwa sifat migrasi hiu dan pari yang melintasi batas negara menjadikan perlindungan ini sebagai tantangan global yang memerlukan respons kolaboratif.

Program ini difokuskan pada tiga aspek utama: legalitas, ketelusuran, dan keberlanjutan. Tujuannya adalah untuk memperkuat kelembagaan dan memberikan rekomendasi strategis untuk pengelolaan hiu dan pari yang berkelanjutan di Indonesia. Ketua Yayasan Rekam Nusantara, Irfan Yulianto, menambahkan bahwa program ini akan mengandalkan pendekatan berbasis riset, peningkatan kapasitas masyarakat, dan teknologi inovatif untuk mencapai keberhasilan konservasi.

Dukungan internasional untuk program ini datang dari Pemerintah Inggris, yang diwakili oleh Amanda McLoughlin. McLoughlin memuji komitmen Indonesia sebagai negara perikanan terbesar dan produsen hiu terbesar kedelapan di dunia. Sementara itu, Joanna Murray dari CEFAS menjelaskan bahwa proyek ini akan melibatkan sektor swasta untuk meningkatkan kepatuhan, mengembangkan program peningkatan kapasitas, mengembangkan standarisasi pengumpulan data, dan mengembangkan generasi ahli hiu Indonesia melalui program beasiswa PhD.

Peluncuran program ini sejalan dengan kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, yang memprioritaskan konservasi laut sebagai strategi nasional untuk menjaga kelestarian ekosistem perairan dan mendukung pembangunan berkelanjutan. Kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan dalam melindungi populasi hiu dan pari di Indonesia dan berkontribusi pada upaya konservasi global. (Js/Red)

RELATED POSTS
FOLLOW US