Oleh: PS Joshua Totok Sunarto, SE Redaktur Warta Nelayan
Di hamparan laut yang biru memikat,
Nelayan bertarung dengan ombak yang menggulung.
Perahu kecil, jangkar yang berat,
Menghadap angin kencang, berjuang untuk pulang.
Tangan kasar memegang tali kehidupan,
Jala yang lebar, harapan yang mengembang.
Namun, seiring waktu, jerih payah mereka,
Sering terbenam dalam gelombang ketidakpastian.
O laut, yang kau beri mereka rezeki,
Tetapi tak mudah mereka nikmati.
Kesejahteraan, seperti karang yang terbenam,
Sangat jauh dari pandangan, seakan terhalang kabut.
Nelayan itu menuntut suara,
Agar derita tak lagi mengekang.
Harapan akan kehidupan yang lebih baik,
Untuk anak cucu yang kelak menggenggam harapan yang sama.
Kesejahteraan bukan sekadar kata,
Tapi hak yang seharusnya tercurah.
Dengan tangannya yang terus mengais,
Mereka bukan sekadar mencari ikan,
Mereka mencari keadilan yang sejati.
Oh, negeri, dengarkanlah jeritan ini,
Di tengah laut, di tengah sepi,
Nelayan menuntut kesejahteraan,
Agar hidup mereka tak hanya berjuang,
Namun juga bisa merasakan kebahagiaan.
Dengan harapan yang tak pernah padam,
Mereka tetap berlayar menembus angin.
Sebab, kesejahteraan mereka adalah hak,
Bukan cuma impian yang tenggelam di laut yang dalam.

