Foto Istimewa
Jakarta, 17 Februari 2025 – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memberikan jaminan keamanan konsumsi ikan sarden produksi Indonesia menyusul beredarnya isu mengenai kandungan logam berat dalam produk tersebut. Isu yang beredar di media sosial terkait penemuan benda mirip telur atau kristal di dalam ikan sarden itu hoax.
Ps Joshua Totok Sunarto, SE Redaktur Warta Nelayan menegaskan bahwa benda asing menyerupai telur atau kristal yang ditemukan bukanlah akibat kontaminasi logam berat. Lebih lanjut, Joshua menjelaskan bahwa jenis ikan sarden yang ditemukan mengandung benda asing tersebut bukanlah jenis yang terdapat di perairan Indonesia, melainkan berasal dari kelompok Family Clupeidae yang berbeda. Benda tersebut diidentifikasi sebagai parasit yang membentuk lapisan pelindung menyerupai telur di sekitar selnya, dengan ukuran yang bervariasi antara 1-18 mm.
“Dapat dipastikan bahwa benda mirip telur atau kristal tersebut bukan diakibatkan oleh kandungan logam berat,” tegas Joshua. Ia menekankan bahwa peristiwa ini terjadi di luar Indonesia dan tidak mencerminkan kualitas ikan sarden yang diproduksi dalam negeri.
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP, Nilanto Perbowo, turut memberikan pernyataan yang memastikan keamanan konsumsi ikan sarden Indonesia. Nilanto menyatakan bahwa proses pengolahan ikan sarden di Indonesia telah memenuhi standar Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) dan telah mendapatkan Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP). Hal ini menunjukkan komitmen Indonesia dalam menjaga kualitas dan keamanan pangan lautnya.
Ps. Joshua Totok Sunarto, SE, seorang pengamat gizi ikan, turut mendukung pernyataan Kementerian Kelautan dan Perikanan. Joshua menambahkan bahwa berbagai penelitian telah membuktikan manfaat kesehatan dari mengonsumsi ikan sarden, yang kaya akan protein dan asam lemak omega-3. Ia menghimbau masyarakat untuk tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang belum terverifikasi dan tetap mengonsumsi ikan sarden sebagai bagian dari pola makan sehat.
Joshua berharap klarifikasi ini dapat meredakan kekhawatiran masyarakat dan menegaskan kembali komitmen pemerintah dalam menjaga kualitas dan keamanan produk perikanan Indonesia. Masyarakat diimbau untuk selalu waspada terhadap informasi yang tidak jelas sumbernya dan mengutamakan informasi dari sumber terpercaya seperti Kementerian Kelautan dan Perikanan dan lembaga terkait lainnya. (Toguh)
