Ikan Bandeng: Komoditas Unggulan Budidaya dengan Potensi Ekonomi dan Gizi Tinggi

Posted by : wartanel March 6, 2025

0leh: Dwi Cahya Sulistyawan

Abstrak: Ikan bandeng ( Chanos chanos ) merupakan komoditas perikanan budidaya penting di Indonesia, ditandai dengan daya adaptasi yang tinggi terhadap salinitas dan kemudahan dalam budidaya. Artikel ini membahas karakteristik biologis ikan bandeng, potensi budidayanya sebagai sumber mata pencaharian dan ketahanan pangan, serta nilai gizinya bagi kesehatan manusia.

Pendahuluan:

Ikan bandeng, dikenal juga sebagai milkfish (bahasa Inggris) atau ikan bolu (Makassar), merupakan sumber protein hewani yang populer di Indonesia. Teksturnya yang lembut dan rasa gurih menjadikannya bahan baku berbagai olahan kuliner, meskipun kandungan durinya yang cukup banyak memerlukan penanganan khusus. Meskipun demikian, potensi budidaya ikan bandeng sangat besar, baik dari aspek ekonomi maupun gizi.

Karakteristik Biologis:

Ikan bandeng diklasifikasikan sebagai berikut:

– Kingdom: Animalia

– Filum: Chordata

– Subfilum: Vertebrata

– Kelas: Osteichthyes

– Subkelas: Teleostei

– Ordo: Malacopterygii

– Famili: Chanidae

– Genus: Chanos

– Spesies: Chanos chanos

Ikan ini memiliki sifat euryhaline, mampu bertahan hidup pada rentang salinitas 0-45 ppt, meskipun optimal pada 15-25 ppt dengan suhu air 12-40°C. Sifat anadromous menunjukkan migrasi ikan dewasa ke perairan asin untuk pemijahan, kemudian kembali ke perairan payau untuk melanjutkan siklus hidupnya. Benih bandeng (nener) hidup di air asin hingga usia 2-3 tahun sebelum bermigrasi ke perairan payau.

Potensi Budidaya dan Ekonomi:

Daya adaptasi ikan bandeng terhadap salinitas memungkinkan budidaya di berbagai wilayah pesisir, memanfaatkan lahan yang kurang produktif untuk komoditas lain. Budidaya polikultur dengan udang dan kepiting juga dimungkinkan karena sifat herbivora ikan bandeng. Kemudahannya dalam beradaptasi dengan pakan komplit turut memudahkan proses budidaya.

Produksi bandeng Indonesia pada tahun 2022 mencapai 779 ribu ton, sebagian besar dari pembudidaya tradisional. Meskipun demikian, potensi ekspor masih perlu ditingkatkan untuk menjadi sumber devisa utama, dengan pembagian pasar ekspor menjadi bandeng umpan dan bandeng konsumsi berdasarkan ukuran panen. Beberapa negara di Timur Tengah dan Asia merupakan pasar potensial untuk komoditas ini.

Nilai Gizi dan Kesehatan:

Ikan bandeng kaya akan nutrisi penting. Setiap 100 gram daging bandeng mengandung energi 129 kkal, protein 20 gram, lemak 4,8 gram, kalsium 20 mg, fosfor 150 mg, vitamin A 150 SI, dan vitamin B1 0,05 mg (Saparinto, 2009). Kandungan omega-3 yang signifikan berkontribusi pada penurunan trigliserida, mengurangi risiko penyakit kardiovaskular, dan meningkatkan kadar kolesterol baik.

Kesimpulan:

Ikan bandeng memiliki potensi besar sebagai komoditas unggulan budidaya di Indonesia, memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian dan ketahanan pangan nasional. Nilai gizinya yang tinggi juga berkontribusi pada peningkatan kesehatan masyarakat. Pengembangan teknologi budidaya dan peningkatan ekspor perlu terus dilakukan untuk memaksimalkan potensi komoditas ini.

Referensi:

– Saparinto, C. (2009). Sumber data kandungan gizi ikan bandeng

RELATED POSTS
FOLLOW US