
Foto: Dokumen Khusus KKP/Istimewa
Jakarta, 20 April 2025 – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencetak prestasi gemilang dalam diplomasi internasional! Indonesia berhasil mengamankan tambahan kuota tangkapan tuna yang signifikan pada Sidang Indian Ocean Tuna Commission (IOTC) di La Reunion, Perancis. Kemenangan ini bukan hanya sekadar angka, tetapi bukti nyata keberhasilan diplomasi Indonesia di kancah dunia.
Kenaikan kuota big eye tuna mencapai 2.791 ton, menjadikan total kuota 21.396 ton untuk periode 2026-2028. Skipjack tuna (cakalang) juga mendapatkan peningkatan kuota hingga 138 ribu ton, sementara yellowfin tuna ditetapkan sebanyak 45.426 ton untuk tahun 2025.
Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi, Sosial, dan Budaya, Trian Yunanda, menyatakan, “Ini adalah kemenangan besar bagi Indonesia! Kita tidak hanya berhasil meningkatkan kuota tangkapan, tetapi juga memperjuangkan berbagai isu strategis lainnya, termasuk perlindungan awak kapal dan penguatan kerja sama negara pantai.”
Indonesia juga berhasil melobi pengecualian penggunaan observer nasional dalam kegiatan alih muatan oleh kapal rawai tuna, sebuah terobosan diplomasi yang menunjukkan kejelian dan keberanian Indonesia dalam bernegosiasi. Lebih dari 14 proposal penting Indonesia diadopsi, termasuk proposal terkait alih muatan (transhipment), konservasi hiu, dan sistem pemantauan kapal (VMS).
Direktur Jenderal Perikanan Tangkap KKP, Lotharia Latif, menekankan pentingnya keberlanjutan. Tambahan kuota ini, katanya, harus diiringi dengan komitmen terhadap penangkapan ikan yang berkelanjutan, terukur, dan sesuai standar internasional. Kepatuhan terhadap aturan ini penting untuk menghindari cap sebagai pelaku penangkapan ilegal dan menjaga kelestarian ekosistem laut.
Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, sebelumnya telah menekankan pentingnya menjaga keberlanjutan ekosistem laut sebagai pilar pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Program ekonomi biru menjadi bukti komitmen pemerintah dalam menyeimbangkan ekonomi dan kelestarian lingkungan.
Kemenangan ini merupakan bukti nyata komitmen KKP dalam memperjuangkan kepentingan nelayan Indonesia dan memastikan keberlanjutan sumber daya perikanan nasional. Ini juga menjadi tonggak penting dalam diplomasi maritim Indonesia di tingkat global.
Liputan Khusus: Jalal