
Ambon, 6 April 2025, Wartanelayan.com – Soko Lokal – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berkomitmen untuk memastikan kelancaran ketersediaan bahan bakar bagi kapal nelayan di Provinsi Maluku. Sebagai langkah konkret, Kementerian ESDM berencana membangun enam Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan (SPBUN) tambahan di wilayah tersebut.
Hal ini disampaikan oleh Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, saat meninjau fasilitas Integrated Terminal (IT) Maluku milik PT Pertamina (Persero) di Kota Ambon pada Sabtu (5/4). Keputusan untuk menambah SPBUN di Maluku merupakan tanggapan terhadap permintaan masyarakat setempat yang disampaikan melalui Pemerintah Daerah.
“Ada permohonan untuk penambahan SPBU untuk nelayan. Jadi 6 yang akan kita bangun lagi untuk SPBU untuk nelayan. Supaya saudara-saudara kita yang mata pencariannya nelayan bisa mendapatkan minyak dengan gampang, tidak terlalu susah,” ungkap Menteri Bahlil dalam keterangan resmi Kementerian ESDM.
Keenam SPBUN baru tersebut akan dibangun di dua titik di Kabupaten Maluku Tengah, dua titik di Sumba Barat Daya, dan dua titik di Kota Ambon. Seluruh lokasi telah mendapat persetujuan dari pihak Pertamina.
“Tadi Pak Bupati Maluku Tengah minta tambahan SPBU Nelayan, dan kita juga tadi sudah sepakati untuk menambah beberapa pompa bensin untuk nelayan. Dan dari Pertamina Patraniaga sudah oke ini semua. Itu janji saya lagi. Tapi tagihnya nanti tunggu beberapa bulan ya,” jelas Menteri Bahlil.
Keputusan untuk membangun SPBUN tambahan di Maluku didasari oleh fakta bahwa Provinsi Maluku memiliki luas lautan yang jauh lebih besar daripada daratannya. 92,4% wilayah Maluku merupakan lautan, sedangkan daratannya hanya 7,6%. Hal ini menjadikan Maluku sebagai penghasil ikan laut terbesar kedua di Indonesia.
Saat ini, Provinsi Maluku telah memiliki lima SPBUN milik PT Pertamina (Persero) yang tersebar di berbagai lokasi. Dengan penambahan enam titik baru, total SPBUN di Provinsi Maluku akan menjadi sebelas unit.
Langkah ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan energi lokal sekaligus mendukung aktivitas ekonomi masyarakat pesisir yang menggantungkan hidup dari sektor kelautan dan perikanan. (Abid)