Foto: Perahu Nelayan/Dok.Ist.
Situbondo, Jawa Timur – Menjelang Lebaran Idul Fitri 2025, nelayan di pesisir Panarukan, Situbondo, menghadapi kesulitan ekonomi akibat paceklik ikan. Berbulan-bulan hasil tangkapan minim, bahkan nyaris nihil di bulan Maret 2025. Kondisi ini memaksa sejumlah nelayan menggadaikan barang-barang pribadi seperti televisi, kulkas, telepon seluler, hingga kompor gas untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan biaya Lebaran.
Sudibyo, salah satu nelayan, mengungkapkan keprihatinannya. Ia mengaku sudah mencoba berbagai titik penangkapan ikan, namun tetap gagal mendapatkan hasil yang cukup. “Satu bulan ini sudah tidak pernah dapat ikan,” ujarnya. Biaya operasional yang tinggi, terutama untuk bahan bakar minyak (BBM), semakin memperburuk kondisi ekonomi mereka. “Terpaksa libur daripada kerja karena rugi ongkos BBM,” tambahnya.
Faktor cuaca ekstrem dan berkurangnya stok ikan disebut sebagai penyebab utama paceklik ini. Sudibyo bahkan terpaksa menggadaikan tabung gas untuk memasak, sementara nelayan lain, Puryanto, mengaku terlilit hutang kepada pemilik kapal karena kesulitan memenuhi kebutuhan keluarga dan biaya Lebaran.
Meningkatnya transaksi di Pegadaian Cabang Situbondo menjelang Lebaran, hingga 50 persen, menjadi indikasi kesulitan ekonomi yang dialami masyarakat, termasuk nelayan. Asisten Manajer Pegadaian Cabang Situbondo, Bagus Ganjar, membenarkan peningkatan tersebut, yang didominasi oleh pengajuan pinjaman dengan jaminan barang pribadi. (JTB)
